"Ah, what portraits could be made from nature with photography and painting! I always hope that we are still to have a great revolution in portraiture"
Vincent Van Gogh, siapa yang tidak mengenal nama tersebut? Setiap orang pasti pernah mendengar nama itu setidaknya sekali dalam hidupnya. Diabadikan sebagai seorang seniman yang terkemuka dalam sejarah bersama dengan salah satu lukisannya yang berjudul "The Starry Night". Lukisan tersebut berhasil menjadi yang paling populer selama peradaban barat sekaligus menjadi penuh misteri.
Maestro berdarah kelahiran Belanda ini lahir dengan nama asli Vincent Willem Van Gogh pada 30 Maret 1853 dari seorang penjabat reformis gereja, Theodorus Van Gogh, dan juga seorang seniman berbakat, Anna Cornelia Van Gogh (Carbentus). Hidup nomaden dari Belanda hingga Perancis merupakan salah satu cara yang dipilihnya guna dapat menjadikan berbagai objek sebagai lukisan.
Meski disebut sebagai maestro besar, namun nampaknya kehidupan sosial Vincent tidak begitu cemerlang. Ia lebih dikenal sebagai pelukis yang kesepian dan kekurangan teman. Adiknya, Theo Van Gogh, bahkan rela membayar seorang pelukis bernama Paul Gauguin untuk mengunjungi Kakaknya. Hubungan antara Vincent dan Paul yang tidak begitu akrab akhirnya membuat Paul meninggalkan Vincent setelah satu bulan lamanya yang selalu dipenuhi perdebatan di antara keduanya.
Pasca kepergian Paul, Vincent mengaku mulai mendengar suara-suara aneh. Tak tahan dengan suara tersebut, Vincent memutuskan untuk memotong telinganya sendiri dengan pisau cukur yang kemudian telinga tersebut diberikan kepada seorang wanita penghibur sebagai bayaran atas pelayanannya. Keresahan masyarakat atas kesehatan mentalnya akhirnya menggiring Vincent untuk dilarikan ke sebuah rumah sakit jiwa "Saint-Oaul-De-Mausole". Di rumah sakit inilah banyak dari karya-karya besarnya terlahir.
Ketenaran juga nampaknya tidak terlalu berpihak kepada Vincent selama ia hidup. Dari sekian ribu lukisan yang ia buat, nyatanya hanya satu lukisan saja yang berhasil ia jual sebelum ia meninggal bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri tujuh bulan setelahnya pada usia 37 tahun.
Please, do not be Vincent. Don't Gogh because you think you've not been loved
Karya-karya besar Vincent tak dipungkiri memang luar biasa hebatnya dan takkan habis bila ingin didiskusikan dari berbagai aspek. Tapi, mari tahan sejenak. Penulis ingin membawa pembaca pada sisi lain lukisan tersebut, yaitu Sang Maestro, Si jenius yang tidak dihargai~Vincent Van Gogh.
Hidup penuh kesendirian memang nampaknya bukan sesuatu yang begitu mengesankan. Terutama bagi kita, manusia, yang pada dasarnya merupakan makhluk sosial. Di sisi lain, merasa kesepian juga merupakan perasaan alami manusia. Heinrich dan Gullone (2006) mengaitkan perasaan kesepian sebagai penanda krusial kurangnya hubungan sosial dan berpendapat bahwa hal tersebut membutuhkan perhatian klinis tersendiri. Mereka juga menambahkan bahwa kepuasan dalam berhubungan sosial merupakan hal yang vital bagi kesehatan mental dan fisik.
Jika kita mengesampingkan pernyataan tersebut, beberapa orang justru menganggap berhubungan dengan orang lain adalah hal yang merepotkan dan menguras energi (introvert). Orang-orang ini seringkali mengaku bahwa kesendirian lebih baik daripada berada dikerumunan orang banyak. Sebelum membahas lebih lanjut, kita perlu membedakan antara kesendirian ini dan perasaan kesepian.
Kesendirian (solitude) merupakan kondisi dimana kita memutus diri dari tuntutan orang-orang sekitar, sehingga memungkinkan kita agar tidak terkekang oleh tuntutan sosial dan menjadi lebih bebas melakukan apa yang kita mau.
Sementara,
Kesepian (loneliness) adalah sebuah kondisi dimana kita terisolasi, meskipun sebenarnya kita menginginkan koneksi sosial
Sederhanya, kesendirian merupakan pilihan sedangkan kesepian adalah perasaan terisolasi. Perjalanan kehidupan Vincent menggambarkan penuh bagaimana orang kesepian itu terisoliasi dari dunia sosialnya. Ekspektasi akan apa yang diharapkan dari lingkungan sosial yang tidak terpenuhi juga tercemin dalam hidup Vincent.
Jika kamu, pembaca, merupakan orang-orang yang saat ini merasa kesepian, Please, do not be Vincent. Don't Gogh because you think you've not been loved. Jika kita perlu berbicara secara jujur, kamu tidaklah benar-benar kesepian. Tidak ada individu yang dilahirkan dengan kesendirian. Bahkan, Vincent masih memiliki adiknya yang peduli terhadapnya. Kita semua memiliki nilai unik masing-masing dan apabila lingkungan sosial tersebut menolakmu, maka merekalah yang rugi karena tidak bisa melihat sisi keunikan dari dalam dirimu.
We may have dark nights, but the Sun will rise to remind us that. So will we
0 Komentar