Di sebuah negara fiksi bernama Republik Ideologi, semua aspek kehidupan diatur oleh pemerintah. Mulai dari pekerjaan, hobi, bahkan pasangan hidup. Di bawah kepemimpinan Pemerintahan Berpikir, negara tersebut dianggap sebagai negara paling "ideal" di dunia, tetapi apakah ini benar-benar ideal bagi rakyatnya?
Kisah dimulai dari seorang pria bernama Ujang, yang bekerja di salah satu perusahaan pemerintah. Ia bekerja setiap hari dengan rutin, mengikuti jadwal yang telah ditentukan oleh pemerintah. Setiap saat yang tidak dihabiskan untuk bekerja, Ujang diharuskan untuk memenuhi kegiatan yang telah diatur oleh pemerintah. Tidak ada waktu untuk bersantai atau melakukan hobi yang disukainya.
Suatu hari, Ujang bertemu dengan seorang wanita cantik bernama Lisa. Mereka saling jatuh cinta dan ingin menikah. Namun, sebelum mereka dapat menikah, mereka harus mengajukan permohonan kepada pemerintah dan menunggu persetujuan. Setelah menunggu selama beberapa bulan, mereka diberi tahu bahwa mereka tidak cocok satu sama lain dan tidak diizinkan menikah.
Ujang merasa kecewa dan marah, ia merasa bahwa kebebasannya sebagai individu telah dirampas oleh pemerintah. Ia memutuskan untuk melakukan sesuatu untuk melawan sistem pemerintahan yang otoriter.
Ujang akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan kelompok aktivis yang menentang pemerintahan Berpikir. Mereka melakukan protes dan kampanye untuk membebaskan rakyat dari peraturan yang tidak manusiawi. Namun, pemerintah tidak tinggal diam dan menindak tegas para aktivis. Mereka dituduh melakukan kegiatan yang merusak stabilitas negara dan dijebloskan ke dalam penjara.
Ujang ditempatkan di sel bersama beberapa aktivis lainnya. Di sana, mereka diharuskan untuk bekerja tanpa upah, tanpa waktu istirahat, dan tanpa makanan yang layak. Ujang melihat dengan jelas betapa korupnya pemerintah dan bagaimana mereka mengendalikan rakyatnya
4 Komentar
Negara konoha?
BalasHapusKatanya nanti dibikinin part 2
BalasHapusAbis itu dihilangkan chuakss
BalasHapusPriiittt... offside
Hapus