Pagi hari Senin
Waktu itu pagi yang sepi
Tertulis sarat-sarat makna dalam lembar embunnya
Mengalir aliran kerinduan minggu malam dalam tetesnya
Pagi hari sepi
Semua tertutup kata puitis
Pujangga keluar, duduk di teras balkon pagi hari senin
Menggores tinta pada sebuah lembaran tanpa makna
Menuliskan kisah cinta segi empat tak bercerita
Pagi hari Senin
Pagi yang sepi penuh misteri
Terbelenggu dalam diam
Termangu dalam pikiran yang tak pernah kejadian
Pagi itu pergi setelah siang
Senin tersenyum kecut mengucapkan selamat tinggal ketika malam menjelang
Tidak ada pagi seperti pagi hari Senin
0 Komentar